Laman

Jumat, 25 November 2016

Pembahasan Syirkah Pada Forum Islamic Business Coaching, Yogyakarta

dok : pribadi

Bagi saya, Yogyakarta memang sebuah kota yang istimewa dan nyaman. Nyaman untuk seorang yang haus ilmu terutama. Berbagai macam ilmu tersedia di kota ini dan akses yang mudah membuat para pencari ilmu menjadikan Yogyakarta sebagai surga ilmu. Terkesan berlebihan ya? Tapi memang begitulah adanya, seperti yang saya rasakan. 😁😁

Salah satu forum yang bagi saya sangat menarik adalah ketika saya mengikuti sebuah kelas bisnis yang diadakan PRS atau Pengusaha Rindu Syariah pada tanggal 24 November 2016. Dahulu, saya tidak tertarik mengikuti forum ini karena diadakannya malam hari dan pulangnya pasti terlalu malam untuk seorang perempuan. Tetapi setelah saya ikut seminar bertema pengusaha tanpa riba, saya jadi ingin mengenal sistem ekonomi dalam Islam secara mendalam dan komprehensif. Ya, walaupun pada saat ini saya belum mengkaji kitab sistem ekonomi dalam Islam.

Beruntungnya saya mendapat pemahaman yang luar biasa dari pakar Ekonomi Ustadz Dwi Condro Triono, Ph.D pada acara Islamic Business Coaching dalam materi ke-8 tentang hukum perseroan dalam Islam. Oh ya, fyi forum ini diadakan secara gratis dan entah jika memang harus berbayar, untuk sebuah ilmu ini mungkin kita akan mengeluarkan dana hingga puluhan juta.

"Semakin Cinta", setidaknya itu yang saya rasakan ketika mengenal betapa Islam sangat komprehensif mengatur aturan hidup manusia. Hingga, tata cara bertransaksi dalam Islam pun sangat diatur dengan rinci dan detail. Sungguh, aturan Islam itu diciptakan untuk mengatur manusia, bukan membatasi. Sebagai contoh, konsep ekonomi dalam Islam begitu mempesona dengan konsep kepemilikannya ; individu, umum, dan negara. Ada batasan yang jelas dalam Islam untuk mengatur kepemilikan hingga manusia tidak bingung untuk mengelola sumber daya alam yg berasal dari Allah ini.


dok. pribadi

Selanjutnya, secara singkat dalam pertemuan tersebut dijelaskan bahwa PT atau perseroan terbatas memiliki ciri-ciri yang setelah dianalisis sebagai berikut : tidak ada dua pihak yang melakukan akad sempurna ijab dan qabul, tidak ada pengelola karena yang ada hanya pemodal, terdapat pengelolaan yang diserahkan pada pihak lain yang tidak terlibat dalam akad perseroan yaitu dewan direksi. Dapat dikatakan bahwa PT merupakan intisari dari kapitalisme karena hanya dimiliki oleh pemilik modal, keuntungan bersih 100% hanya akan dinikmati pemegang saham saja. So, pemegang saham bisa kaya tanpa bekerja !!!

Nah, dalam Islam ada juga lho yang namanya perseroan dalam Islam atau disebut syirkah. Secara bahasa syirkah ini definisinya adalah mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dan bagian lainnya. Sedangkan secara syar'i syirkah merupakan akad antara dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan usaha atau bisnis untuk memperoleh keuntungan. Hukum syirkah ini jaiz atau mubah, sehingga bisa kita lakukan ya 😊😊

Ada pembahasan yang menarik terkait syirkah ini. Saya berpikir bahwa syirkah ini hanyalah kesepakatan antara dua orang atau beberapa pihak yg terkait. Tetapi sejatinya syirkah ini melibatkan Allah SWT karena Allah lah yang akan menjadi pihak ke-3 nya. Asalkan pihak-pihak yang melakukan syirkah tidak berkhianat dan amanah, maka Allah akan mendampingi keduanya. Uniknya, semua peserta dalam syirkah akan didudukkan setara atau sama, tidak ada yang lebih rendah ataupun tinggi. Keuntungan akan dibagi berdasarkan kesepakatan dan kerugian akan dibebankan berdasarkan besarnya modal. Masya Allah.

Saya yakin bahwa syirkah ini dapat menjadi solusi atas problem ekonomi kapitalisme pada saat ini. Ust. Chondro menyebutkan bahwa dengan adanya pihak pengelola, syirkah memberikan peluang bagi yang "modal tenaga" untuk menjadi pemilik perusahaan. Selain itu, dengan adanya ijab qabul ini, maka perusahaan tidak mudah untuk "menggelembung". Wah, semakin tergambar bahwa Islam sungguh luar biasa komprehensif mengatur permasalahan umatnya. Semoga bisa hadir diacara IBC berikutnya untuk bekal sebelum memulai usaha dan mengkaji kitab sistem ekonomi dalam Islam. 😊

Rabu, 23 November 2016

Oh…Ini Namanya Vertigo (?)



sumber : http://dyahslib.blogspot.co.id/

            Akhir-akhir ini tubuh saya memang lagi tidak fit. Setelah satu mingguan terserang flu, demam dan batuk tiba-tiba saya terserang penyakit yang lain. Malam itu, sehabis makan malam tiba-tiba saya merasa kenyang (ya iyalah) hilang arah. Sekeliling saya berputar-putar dan rasanya saya tidak bisa menginjak tanah, bahkan untuk membuka mata pun rasanya sulit. Pada saat itu, saya hanya bisa terpejam dan berdoa. Ya Rabbi…ini saya kenapa. Belum lama dari rasa pusing yang hebat itu, saya merasa mual dan muntah-muntah kecil. Saya terdiam cukup lama di samping kasur sembari bersender pada dipan sambil beritigfar dan mengingat apakah saya sudah shalat isya atau belum.
            Rasa-rasanya, saya memang belum sholat. Dengan tergopoh-gopoh, saya memasuki kamar mandi untuk wudhu dan rasanya muaaal sekali. Saya berjalan dan berwudhu tanpa melihat ruangan, ya hanya meraba-raba kamar dan letak kamar mandi. Membuka keran dan memasukan air ke dalam mulut. Ah rasanyaa……begitu menyiksa. Hingga tiba saatnya saya mencuci kaki dan saya ragu apakah saya bisa berdiri di atas satu kaki atau tidak. Dan benar saja, baru sepersekian detik saya hampir terjatuh di kamar mandi.
            Perjuangan belum berakhir, karena saya masih harus sholat isya. Ketika itu, saya memaksakan shalat sambil berdiri padahal kamar serasa terbalik. Tetapi, biar saja lah, semoga saya tidak terjatuh, harap saya ketika itu. Gerakan yang paling sulit dilakukan dalam shalat adalah sujud karena rasanya seperti mual parah karena naik bus selama sepuluh jam. Tubuh saya terbanting ke kanan dan kiri tetapi saya tetap berusaha menyeimbangkannya kembali. Hal itu terus terjadi hingga rakaat ke-empat. Ya Rabbi, baru kali ini shalat rasanya sangat menyiksa.
            Rasa pusing hebat yang mendera seperti ini terakhir saya rasakan ketika SD karena waktu itu saya terkena gejala tifus. Ya, 20 tahun yang lalu tetapi saya masih bisa mengingat dengan jelas rasa sakitnya. Apakah saya akan kena tifus, pikir saya saat itu. Akhirnya, saya memutuskan untuk tidur dengan harapan kondisi saya kembali pulih ketika bangun nanti. Memang, ketika itu pikiran menyeruak gak karuan karena banyak indikasi yang bisa terjadi. Apakah saya keracunan makanan dan jika iya, saya harus menelpon ambulans tapi juga gak punya nomernya atau ya Allah, apa ini saat terakhir saya melihat dunia. Kala itu, pikirannya aneh-aneh, namanya juga jarang sakit, sekalinya sakit mikirnya macem-macem hehe.
            Ketika subuh dan hendak melaksanakan shalat subuh, nampaknya harapan saya bubar karena pusing itu masih mendera walaupun tak sehebat tadi malam. Namun, saya masih bersyukur diizinkan melihat pagi dan shalat subuh walau tergopoh-gopoh menahan rasa pusing. Hal ini memang dilematis karena saya sakit disaat paginya ada agenda. Ya sudah, saya tetap memaksakan untuk melaksanakan agenda tersebut.
            Singkat cerita, ketika saya sedang membaca buku bersama teman-teman…pusing saya hilang dan saya dapat ceria kembali. Aneh, sakit tiba-tiba dan sembuh tiba-tiba hehe. Ya Rabbi, dapat musibah tidak nyampe 12 jam saja rasanya udah mau kiamat dan mikirnya macem-macem. Memang ya, sehat itu segalanya seketika itu saya langsung beniat sekuat baja kalau saya harus makan buah dan beli susu bear breand yang banyaaaak. Hihi.
            Ternyata, setelah saya cerita ini itu tentang apa yang saya alami tadi malam, kata teman saya itu namanya vertigo. Walah, kecil-kecil tua udah vertigo walaupun msih terkategori ringan. Katanya, vertigo muncul karena banyak pikiran ya? Ah, saya juga gak ngerti yang jelas saya bersyukur udah sembuh. Memang sih, bisa juga karena saya terlalu cape karena memang hari itu saya full dari pagi hingga malam dengan kondisi perut kosong. Ya, setiap sabtu minggu saya selalu ada agenda dan itu biasanya dari pagi sampai malam.
            Hmm, mungkin banyak teman-teman yang mengalami vertigo ini ya. Saya sih baru sekali ini, tapi saya harap gak pernah merasakannya lagi. Udah cukup pengalamannya hehehe. Yang jelas, harus dijaga pola makan, pola tidur, dan pola hidupnya. Jangan lupa juga minum vitamin sebagai suplemen tambahan kalau dirasa perlu. Saya cuma istirahat dan berusaha tersenyum, eh ya sembuh sendiri. Pokoknya sehat selalu dan saya masih mencari vertigo itu semacam apa sih. Teman-teman juga bisa sharing kalau punya pengalaman kayak gini dan apa yang seharusnya dilakukan kalau vertigo itu kambuh. Atuh da saya mah apa, kebingungan sendiri hehe. Tapi saya sertakan juga info tentang penyakit ini, siapa tau ada yang punya pengalaman sama ya. Cheers ^^


Link :