sumber : google.com
Ada pepatah yang
mengatakan bahwa pilihan pertama adalah pilihanmu, tetapi pilihan yang kedua
adalah pilihan Allah. Maka, jika yang pertama tidak terkabul…tunggulah sesaat
karena Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.
Pepatah tersebut
nampaknya sejalan dengan skenario Allah SWT pada hidupku. Kenapa aku bilang
begitu? Ya karena pola ini sudah berulang beberapa kali. Bukan hanya sekali
atau dua kali, tetapi berkali-kali. Seperti kejadian beberapa hari yang lalu,
yaitu ketika aku kehilangan botol Tupperware
karena tertinggal di bus oleh saudaraku. Sebenernya sedih, karena botol itu
dari Malaysia dan susah dapet di Indonesia. Tetapiiii, tak sampai beberapa hari Allah ganti dengan
yang lebih baik. Beneran lebih baik, soalnya lebih gede. Ada aja yang ngasih
tanpa diminta. Alhamdulillah rezeki anak shalihah. Hehehe. Atau misalnya,
beberapa hari lalu aku ‘kehilangan’ uang dan beberapa hari selanjutnya aku mendapatkan
uang yang jumlahnya 2-3 kali lipat lebih besar. Woow, amazing. Kalau bukan karena kehendak Allah, lantas siapa yang
mengaturnya?
Hal ini juga
berkali-kali terjadi pada pilihan pertama yang selalu ‘gagal’ dalam pandanganku
sebagai manusia. Pilihan studi yang berkali-kali melenceng jauh dari prediksi
dan ekspektasi membuatku agak down untuk
mencoba lagi. Sejak SMP, SMA, dan kuliah tak pernah aku mendapatkan apa yang
aku inginkan, tetapi selalu yang tak kuinginkan atau bahkan yang ku anggap
sebelah mata yang akhirnya menjadi takdirku selanjutnya. Lalu, setelah aku
menjalani apa yang tak menjadi keinginanku..hanya satu yang bisa ku ucapkan
yaitu Alhamdulillah. Bersyukur pada
Allah, karena aku tak pernah berekspektasi apapun dan Allah mengatur begitu
indahnya setiap kejadian dan pertemuan.
Kiranya memang benar
ayat ini,
“Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Diulang-ulang aja ayat ini. Dengarkan dan resapi, pasti deh kamu akan
banyak bersyukur dan menemukan keajaiban di setiap kejadian dalam hidupmu. J Walaupun sebenernya, ayat ini berbicara tentang
penetapan kewajiban jihad dari Allah SWT bagi kaum muslimin. Az-Zuhri
mengatakan: “Jihad itu wajib bagi setiap individu, baik yang berada dalam
peperangan maupun yang sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang
duduk, apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan, jika diminta
untuk berperang, maka ia harus maju berperang, dan jika tidak dibutuhkan, maka
hendaklah ia tetap di tempat (tidak ikut).”
Secara logika, mana ada sih orang yang mau perang atau jihad? Gak ada
kan? Kamu juga kan pasti deh gak mau hehe. Tapi, Allah berfirman wallaahu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun (“Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.”) Artinya, Allah Ta’ ala lebih mengetahui akibat dari segala
sesuatu. Pada saat ini opini tentang jihad dan perang memang buruk bangeeet.
Ya, identik dengan teroris dan Islam selalu dianggap agama yang menebar
kebencian dan gak cinta damai. Eits, tapi kalau Allah yang udah nyuruh perang
mau apa? Perintah berperang ya sama aja kaya perintah menunaikan zakat, puasa,
haji dan sebagainya. Jihad gak bisa dimaknai arti bahasanya aja yaitu bersungguh-sungguh,
tetapi juga harus diartikan secara istilah yaitu perang. Yes, perang dalam artian sebenernya. Tetapi gak yang asal perang
aja ya karena untuk berperang tetap ada syarat dan ketentuan berlaku.
Oke, balik lagi soal pilihan ke-2 tadi. Intinya, coba renungkan dan
resapi tentang kejadian hidup kamu yang kayanya banyak gagalnya. Ya, sama kaya
aku lah, banyak banget gagalnya tetapi wait..kalau
dipikir-pikir kamu beruntung banget soalnya kamu jadi orang yang berbeda. Kamu
jadi orang yang lebih menghargai proses dan bersyukur. Kamu gak akan tau betapa
berharganya hidup kamu kalau kamu gak nikmatin dan ngerelain semuanya atas
kehendak Allah berbarengan dengan ikhtiar dan tawakal kamu. So, dari pada ngedumel karena pilihan
hidup yang selalu gak sesuai ekspektasi dan marah-marah sama Allah karena
seakan-akan doa kamu gak dikabulin, mending selebihnya bersyukur karena udah
jadi diri kamu yang sekarang ini. Ya, diri kamu yang lebih dicintai Allah karena
kamu bersyukur dan ikhlas dengan apa yang udah Allah kasih.
Inget aja, Allah tuh pasti ngabulin doa kamu. PASTI 100 %. Ada tiga cara
Allah mengabulkan doa manusia yaitu, doa yang secara langsung dikabulkan, doa
yang dikabulkan dengan cara digantikan dengan yang lebih baik, dan ada doa yang
dikabulkan tetapi digantungkan di akhirat. Jadi, khusnudzan aja sama Allah, bukan berarti gak dikabulin tetapi Allah
sedang menunggu waktu yang tepat buat kamu dan aku. Inget aja ayat ini,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(Al-Baqarah: 186)
Last but not least,
semoga kita selalu menjadi orang yang ridho dan ikhlas atas pilihan yang sudah
Allah tetapkan untuk kita. Selalu bersemangat karena Allah bersama kita dan gak
akan ninggalin kita sendirian. J
Dari
sahabatmu
Syukron jazakallah atas sharing ilmunya
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat ��
HapusJihad kok cuma perang identiknya. Mengutip ayat kok hanya terjemahanya saja ya mbak
BalasHapusteh banyakin tulisan ginian ya, selalu sedih aku teh dulu SMA nggak dapet sekolah yg aku mau sekarang juga gitu nggak lulus di ptn yg aku impikan. setelah baca tulisan teteh jadinya bersyukur dan ikhlas karena aku yakin Allah sedang menyiapkan yang lebih indah lagi setelah ini.
BalasHapus