Ya Allah.........
Betapa aku bahagia, mengenal Islam yang begitu sempurna walaupun terkadang aku tidak bisa menjadi seorang teladan. Namun, aku berusaha mencambuk diriku sendiri atas ketidakpantasan diriku yang disebut 'muslim'. Kata dan perilaku nampaknya jauh sekali dari tuntunan Al-qur'an dan As-sunnah. Banyak kesalahan yang aku lakukan sebagai seorang hamba. Rasanya, tak pantas berdoa padamu untuk meminta kenikmatan apapun karena nikmat yang Engkau berikan telah terlalu banyak, sangaat sangaat banyak.
Engkau memberiku mata untuk 'melihat', tapi aku bahkan luput dari penglihatanku bahwa Engkau meliputi segala sesuatu. Engkau bukan menutupi segala sesuatu, namun MELIPUTI yang artinya Engkau mengetahui segala sesuatu di dunia ini. Bagaikan tisu basah jika dicelupkan dalam air, semua bagian dari tisu itu akan basah, dan itulah Engkau...zat Maha Suci, Maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau memberiku pendengaran untuk 'mendengar', namun jutaan ayatMu aku ingkari dengan gampangnya, berusaha menimbang baik dan buruk berdasarkan akal manusia yang terbatas. Aku punya akal, tapi jarang sekali aku gunakan untuk 'berpikir'. Ya, berpikir akan kekuasaanMu yang meliputiku, berpikir bahwa aku mendapat amanah dariMu untuk berbuat amar ma'ruf nahi mungkar. Bahkan ya Rabb, Engkau memilikiku seutuhnya, engkau dapat mencabut jiwaku sesuai dengan kehendakMu.
Jika aku melihat cermin, air mata ku selalu menetes melihat wajah yang entah suatu saat di hari pertimbangan itu akan menghadap kemana. Kanan atau Kiri. Aku sangat takut jika amalan-amalan yang aku lakukan bagaikan fatamorgana gunung yang terlihat besar, namun sangatlah kecil di hadapan-Mu. Ya Rabb, aku pernah melakukan kesalahan dan aku beritikad baik untuk memperbaiki kesalahan-kesalahanku. Aku pernah tak bersyukur atas karuniaMu, dan itulah kealfaanku. Aku pernah tak 'mendengar', 'melihat', dan 'berpikir'. Aku teradang begitu menikmati kehidupan duniaku yang sesaat.
Betapa aku bahagia, mengenal Islam yang begitu sempurna walaupun terkadang aku tidak bisa menjadi seorang teladan. Namun, aku berusaha mencambuk diriku sendiri atas ketidakpantasan diriku yang disebut 'muslim'. Kata dan perilaku nampaknya jauh sekali dari tuntunan Al-qur'an dan As-sunnah. Banyak kesalahan yang aku lakukan sebagai seorang hamba. Rasanya, tak pantas berdoa padamu untuk meminta kenikmatan apapun karena nikmat yang Engkau berikan telah terlalu banyak, sangaat sangaat banyak.
Engkau memberiku mata untuk 'melihat', tapi aku bahkan luput dari penglihatanku bahwa Engkau meliputi segala sesuatu. Engkau bukan menutupi segala sesuatu, namun MELIPUTI yang artinya Engkau mengetahui segala sesuatu di dunia ini. Bagaikan tisu basah jika dicelupkan dalam air, semua bagian dari tisu itu akan basah, dan itulah Engkau...zat Maha Suci, Maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau memberiku pendengaran untuk 'mendengar', namun jutaan ayatMu aku ingkari dengan gampangnya, berusaha menimbang baik dan buruk berdasarkan akal manusia yang terbatas. Aku punya akal, tapi jarang sekali aku gunakan untuk 'berpikir'. Ya, berpikir akan kekuasaanMu yang meliputiku, berpikir bahwa aku mendapat amanah dariMu untuk berbuat amar ma'ruf nahi mungkar. Bahkan ya Rabb, Engkau memilikiku seutuhnya, engkau dapat mencabut jiwaku sesuai dengan kehendakMu.
Jika aku melihat cermin, air mata ku selalu menetes melihat wajah yang entah suatu saat di hari pertimbangan itu akan menghadap kemana. Kanan atau Kiri. Aku sangat takut jika amalan-amalan yang aku lakukan bagaikan fatamorgana gunung yang terlihat besar, namun sangatlah kecil di hadapan-Mu. Ya Rabb, aku pernah melakukan kesalahan dan aku beritikad baik untuk memperbaiki kesalahan-kesalahanku. Aku pernah tak bersyukur atas karuniaMu, dan itulah kealfaanku. Aku pernah tak 'mendengar', 'melihat', dan 'berpikir'. Aku teradang begitu menikmati kehidupan duniaku yang sesaat.