Laman

Sabtu, 15 Februari 2020

Selamat Dua Bulan, Anakku Aufar :)




Memulai kembali menulis blog setelah hampir tiga tahun hiatus rasanya seperti membuka lembaran baru dengan banyak kisah yang ingin diceritakan tetapi bingung mulai dari mana hehe. Bukan karena malas menulis, tetapi karena sifat seorang Yul yang ingin “perfect” ini, menginginkan menulis lebih terstukrur dan sistematis juga terlalu banyak perencanaan, hingga akhirnya tidak pernah terjadi. Well, ternyata apalah artinya perencanaan tanpa eksekusi, jadinya hanya ide-ide yang berseliweran di pikiran tanpa pernah tertuang. 


Mengapa akhirnya kembali menulis?

Yeay, sederhana karena teringat sebuah kalimat bahwa “writing for healing” . Menulis dapat menyembuhkan sesuatu hal yang dianggap “penyakit”. Tetapi bagi saya, menulis adalah dalam rangka rekreasi karena saya butuh hiburan dan mencoba kembali produktif. Saya berusaha menantang diri saya bahwa sebagaimanapun saya sibuk untuk mengurus keluarga, bisnis, ataupun dakwah, tetapi berbagi pada orang lain juga tidak boleh dilupakan dan menulis adalah dalam rangka itu semua. Apalagi tahu dong ya, kalau perempuan itu harus bercerita dalam sehari, kalau nggak kepalanya pusing, eh bukan semua perempuan, mungkin saya J

Membuka lembaran baru

Menulis pertama kali di 2020 rasanya sangat membahagiakan setelah memulai banyak peran baru yang menuntut saya melakukan banyak hal dan tetap waras tentunya. Peran sebagai istri dan ibu yang baru saja dua bulan sangat membahagiakan sekaligus menantang. Membahagiakan karena memiliki malaikat kecil yang senantiasa tersenyum kalau diajak bercanda dan memiliki seorang pendamping yang luar biasa.

Alhamdulillah, Masya Allah tabarakallahu…selamat dua bulan anakku sayang, M. Aufar Razi Asysyahid. Apalah artinya tangismu dibandingkan melihat tumbuh kembangmu setiap harinya. Memilikimu mengubah seluruh hidup bunda, terlebih mengajarkan bunda tentang apa artinya kesabaran, cinta pada orang tua, serta berkorban. Syukur bunda kepada Allah yang telah percaya untuk menjagamu, walau terkadang masih bingung menghadapimu tetapi bunda akan belajar setiap harinya mengikuti kebiasaanmu yang berubah.

Menjadi seorang ibu adalah tentang kesabaran, berkorban, dan mencintai orang lain melebihi diri sendiri 
Jika suatu saat Aufar membaca ini, bunda menulis ditemanimu yang sedang tersenyum sendiri. Saat ini Aufar sudah bisa melihat, tersenyum jika diajak becanda, dan banyak memainkan air liur. Aufar juga sudah jarang menangis, mungkin karena sudah bisa melihat dan udara sejuk ya, Nak. Kalau dulu awal-awal, di tambah panas Aufar selalu minta digendong. Nah, sekarang sudah berat jadinya Aufar ngerti ya kalau bundanya udah gak bisa gendong karena berat, hehe

Terimakasih Aufar sudah membuat bunda merasa dibutuhkan, terutama saat menyusuimu. Itu rasanya menyenangkan dan menenangkan untuk bunda, ya walau dulu sempat lecet dan mastitis tetapi semua bisa dilewati karena support banyak orang. Terimakasih Aufar, selamat dua bulan anakku, doakan ayah dan bunda bisa terus membersamaimu dan kita bertiga berkumpul kembali di akhirat J

Makassar, 15 Februari 2020
With love
Ummu Aufar