Memulai kembali menulis blog setelah hampir tiga tahun hiatus rasanya seperti membuka lembaran baru dengan banyak kisah yang ingin diceritakan tetapi bingung mulai dari mana hehe. Bukan karena malas menulis, tetapi karena sifat seorang Yul yang ingin “perfect” ini, menginginkan menulis lebih terstukrur dan sistematis juga terlalu banyak perencanaan, hingga akhirnya tidak pernah terjadi. Well, ternyata apalah artinya perencanaan tanpa eksekusi, jadinya hanya ide-ide yang berseliweran di pikiran tanpa pernah tertuang.
Mengapa akhirnya kembali menulis?
Yeay, sederhana
karena teringat sebuah kalimat bahwa “writing
for healing” . Menulis dapat menyembuhkan sesuatu hal yang dianggap “penyakit”.
Tetapi bagi saya, menulis adalah dalam rangka rekreasi karena saya butuh
hiburan dan mencoba kembali produktif. Saya berusaha menantang diri saya bahwa
sebagaimanapun saya sibuk untuk mengurus keluarga, bisnis, ataupun dakwah,
tetapi berbagi pada orang lain juga tidak boleh dilupakan dan menulis adalah
dalam rangka itu semua. Apalagi tahu dong ya, kalau perempuan itu harus
bercerita dalam sehari, kalau nggak kepalanya pusing, eh bukan semua perempuan,
mungkin saya J
Membuka lembaran baru
Menulis pertama kali di 2020 rasanya sangat membahagiakan
setelah memulai banyak peran baru yang menuntut saya melakukan banyak hal dan
tetap waras tentunya. Peran sebagai istri dan ibu yang baru saja dua bulan
sangat membahagiakan sekaligus menantang. Membahagiakan karena memiliki
malaikat kecil yang senantiasa tersenyum kalau diajak bercanda dan memiliki
seorang pendamping yang luar biasa.
Alhamdulillah, Masya Allah tabarakallahu…selamat dua bulan
anakku sayang, M. Aufar Razi Asysyahid. Apalah artinya tangismu dibandingkan
melihat tumbuh kembangmu setiap harinya. Memilikimu mengubah seluruh hidup
bunda, terlebih mengajarkan bunda tentang apa artinya kesabaran, cinta pada
orang tua, serta berkorban. Syukur bunda kepada Allah yang telah percaya untuk
menjagamu, walau terkadang masih bingung menghadapimu tetapi bunda akan belajar
setiap harinya mengikuti kebiasaanmu yang berubah.
Menjadi seorang ibu adalah tentang kesabaran, berkorban, dan mencintai orang lain melebihi diri sendiri
Jika suatu saat Aufar membaca ini, bunda menulis ditemanimu
yang sedang tersenyum sendiri. Saat ini Aufar sudah bisa melihat, tersenyum
jika diajak becanda, dan banyak memainkan air liur. Aufar juga sudah jarang
menangis, mungkin karena sudah bisa melihat dan udara sejuk ya, Nak. Kalau dulu
awal-awal, di tambah panas Aufar selalu minta digendong. Nah, sekarang sudah
berat jadinya Aufar ngerti ya kalau bundanya udah gak bisa gendong karena
berat, hehe
Terimakasih Aufar sudah membuat bunda merasa dibutuhkan,
terutama saat menyusuimu. Itu rasanya menyenangkan dan menenangkan untuk bunda,
ya walau dulu sempat lecet dan mastitis
tetapi semua bisa dilewati karena support banyak orang. Terimakasih Aufar, selamat
dua bulan anakku, doakan ayah dan bunda bisa terus membersamaimu dan kita
bertiga berkumpul kembali di akhirat J
Makassar, 15 Februari 2020
With love
Ummu Aufar